A.Tekanan Gas/Udara
Tekanan
udara yang bekerja dipermukaan bumi menekan setiap benda yang ada dipermukaan
bumi dari segala arah, hal ini berlaku sama dengan di dalam air. Alat untuk
mengukur tekanan udara disebut barometer. Barometer sederhana terdiri dari
sebuah tabung panjang yang diisi dengan air raksa. Tabung ini posisinya dibalik
di dalam sebuah bejana sehingga air raksa akan turun pada ketinggian tertentu sampai
tercapai kesetimbangan gaya tekanan udara luar dengan berat kolom air raksa.
Barometer yang demikian disebut barometer Torricelli karena pertama kali
diselidiki oleh seorang ahli fisika dari Italia, yaitu Evangelista
Torricelli.
Dalam
keadaan diam, permukaan raksa yang naik dalam tabung kaca ternyata memiliki
ketinggian 76 cm dari permukaan raksa dalam bejana. Dalam keadaan tersebut
tekanan udara luar sama dengan tekanan hidrostatis raksa pada ketringgian 76 cm
tersebut.
Tekanan sebesar 1 atm (1 atmosfer)
setara dengan tekanan hidrostatis kolom raksa setinggi 76 cm dan dapat ditulis
1 atm = 76 cmHg.
Tekanan udara berkurang rata-rata 1
cmHg setiap kenaikan 100 m dari permukaan laut. Jika tekanan di permukaan laut
76 cmHg, maka ketinggian suatu tempat diukur dari permukaan laut dapat dihitung
dengan rumus:
Keterangan:
|
B. Tekanan Gas dalam Ruang Tertutup
Gas
dalam ruang tertutup mengadakan tekanan pada dinding ruang tersebut. Salah satu
peristiwa yang membuktikan hal tersebut adalah balon karet yang berisi udara.
Semakin banyak udara yang dimasukkan ke dalam balon, semakin besar tekanan
udara yang dialami dinding balon, sehingga balon menggelembung lebih besar.
Gas
dalam ruang tertutup memiliki tiga besaran yang saling mempengaruhi, yaitu
volume (V), tekanan (P), dan suhu (T). Hubungan ketiga besaran tersebut pertama
kali ditemukan oleh Robert Boyle dan hasil penemuannya itu dikenal
dengan hukum Boyle.
Adapun bunyi
hukum tersebut adalah:
Hasil kali tekanan dan volume
gasdalam ruang tertutup adalah tetap jika suhu gas itu tetap.
Dalam
bentuk rumus hukum tersebut dapat ditulis:
Keterangan:
|
C. Alat Ukur Tekanan Gas
Untuk mengukur tekanan
gas dalam ruang tertutup digunakan alat ukur yang disebut dengan manometer.
a.
Manometer Raksa Terbuka
Perhatikan
gambar di samping, sebelum digunakan, permukaan raksa harus sama tinggi.
Jika manometer tersebut digunakan,
dihubungkan dengan ruang gas yang tekanannya akan diukur, akan tampak seperti
gambar disamping. Kedudukan raksa di tabung yang dihubungkan dengan gas lebih
rendah karena tekanan gas (Pgas) lebih besar. Kemudian dengan mengukur nilai h,
maka tekanan gas dapat dihitung dengan persamaan:
b. Manometer
Raksa Tertutup
Prinsip
kerja manometer raksa tertutup berdasarkan hukum Boyle dan hukum utama
hidrostatika. Perhatikan gambar di samping! Sebelum digunakan, permukaan raksa
dikedua tabung yaitu di A dan B harus sama tinggi. Hal ini karena kolom udara
di pipa tertutup (B) mempunyai tekanan yang sama dengan tekanan udara luar,
yaitu 1 atm. Ketika manometer digunakan, terlihat adanya perbedaan ketinggian
permukaan raksa. h1 adalah ketinggian tabung kosong yang tertutup
terhadap permukaan raksa dan h2 adalah tinggi tabung kosong yang
tertutup setelah digunakan. Tekanan gas tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan:
c. Manometer
Logam (Aneroid)
Manometer logam biasa digunakan
untuk mengukur tekanan gas dalam ruang tertutup seperti mengukur tekanan gas
oksigen dalam tabung pengelas, tekanan ban, dan tekanan udara dalam tabung
lampu petromaks.
d. Manometer
Pegas
Manometer pegas digunakan untuk
mengukur tekanan udara pada ban mobil atau motor. Bentuk ujungnya yang
berlubang digunakan untuk memasukkan udara yang diukur. Jika udara sudah masuk,
maka daftar skala akan tertekan ke luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar